Petani Keren

SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT ---SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT --SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN-

3 Agustus 2016

Cara Meningkatkan Hasil Panen Tanaman Mentimun

Salam Petani Keren...

Budidaya Mentimun
 Pada artikel kali ini penulis akan sedikit berbagi bagaimana caranya untuk meningkatkan hasil tanaman mentimun varietas Oris. Mentimun (Cucumis sativus, L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae), tanaman ini berasal dari Asia hingga Mediterania. Di Indonesia mentimun dapat tumbuh dan diusahakan mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, namun produksinya masih rendah. Berdasarkan data Direktorat Jendral Hortikultura tahun 2012,  Produksi mentimun di Indonesia mengalami fluktuasi pada tahun 2007 sampai 2011 yaitu berturut-turut 581.2015, 540.122, 583.139, 547.141 dan 527.184 ton/tahun. Hal ini disebabkan masih kurangnya pengetahuan petani terhadap cara budidaya mentimun yang tepat (Anonim, 2012).
Penggunaan Lanjaran Pada Budidaya Mentimun
Tanaman mentimun  mempunyai alat pemanjat berupa sulur oleh karena itu peningkatan produksi dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan lanjaran. Selain menggunakan lanjaran, produksi mentimun dapat ditingkatkan dengan penggunaan mulsa. Penggunaan mulsa dalam budidaya mentimun bertujuan sebagai penutup tanah, mengurangi penguapan, menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan gulma sehingga penyerapan unsur hara akan lebih efektif.
Hasil Panen Mencapai 0.9 kg
Pada penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan dua jenis lanjaran, yaitu lanjaran bambu dan lanjaran jaring. Penggunaan lanjaran pada budidaya mentimun sangat dianjurkan karena dapat mencegah daun maupun buah terserah jamur, selain itu penggunaan lanjaran juga dapat meningkatkan penerimaan intensitas cahaya matahari pada daun sehingga fotosintat hasil fotosintesis dapat digunakan untuk pembentukan dan pembesaran buah.

Penggunaan Mulsa Pada Budidaya Mentimun
Sementara itu penggunaan mulsa juga dapat meningkatkan hasil panen tanaman mentimun, hal tersebut karena dengan penggunaan mulsa, baik mulsa organik maupun an-organik dapat menstabilkan suhu tanah, dapat mencegah perrtumbuhan gulma dll. Semakin sedikit gulma yang tumbuh disekitar tanaman berarti unsur hara yang diserap oleh tanaman induk akan lebih banyak. Dengan penggunaan mulsa dan lanjaran sudah dapat dipastikan dapat meningkatkan hasil panen tanaman mentimun, hal ini juga telah dibuktikan dengan berbagai penelitian secara ilmiah baik dengan mengunakan mulsa maupun dengan lanjaran.

Demikian semoga artikel ini dapat bermanfaat.

29 Juni 2016

ALAT DAN BAHAN SERTA LANGKAH KERJA PRAKTIKUM KERAPATAN SEBAR BENIH


Salam Petani Keren.             
Foto oleh Gogle
Dalam budidaya tanaman sering dikenal dengan istilah kerapatan sebar pada penyemaian serta jarak tanam pada penanaman bibit. Kerapatan maupun jarak tanam dapat mempengaruhi perrtumbuhan tanaman maupun hasil panen tanaman tersebut. untuk itu seringkali pada SMK Pertanian Maupun Fakultas Pertanian di Univrsitas seringkali melakukan Praktikum yang berkaitan dengan hal tersebut diatas. Kali ini saya akan mencoba berbagi tentang alat dan bahan serta langkah kerja yang digunakan dalam praktikum Kerapatan Sebar Benih.
Adapun alat dan bahannya adalah sebagai berikut : Cangkul, Cetok, Ember, Timbangan analitik, Meteran, Gelas piala 1000 ml, Kertas label, Kertas buram, Alat tulis, Tanah, Benih padi dan  Air.
Dengan langkah kerja sebagai berikut :
  1. Mengukur diameter masing-masing ember.
  1. Memberi label pada masing-masing ember.
  1. Memilih benih padi.
  1. Menyiapkan 3 buah ember yang diameternya sama dan diisi tanah dengan menggunakan cangkul dan ketiganya memiliki berat yang sama ( ± 2 cm dari permukaan atas ember.
  1. Menambahkan air kedalam ember yang berisi tanah hingga mencapai kapasitas lapang.
  1. Menyemai benih pada tiap-tiap ember dengan kerapatan sebar 100, 75, dan 50 g/m².
  1. Memelihara bibit agar pertumbuhannya tidak mengalami gangguan.
  1. Memilah 5 tanaman dengan memberi tanda untuk dijadikan sampel pengamatan pada masing-masing ember setelah 1 minggu.
  1. Mengukur tinggi tanaman dan menghitung jumlah daun setiap 3 hari sekali selama 2 minggu.
  1. Pada minggu ketiga melakukan pemanenan, kemudian menghitung berat segar untuk masing-masing perlakuan.
  1. Mengoven tanaman pada suhu sekitar 65-70ÂșC selama 3 hari, setelah beratnya konstan ditimbang berat keringnya.
  1. Menghitung Summed Growth Ratio ( SGR ).
  1. Membuat grafik tinggi tanaman dan jumlah daun pada berbagai hari pengamatan serta histogram berat segar dan berat keringnya.
Demikian alat dan bahan serta langkah kerja praktikum kerapatan sebar benih. semoga dapat berguna untuk anda sekalian.

Terima kasih.

27 Juni 2016

Cara membuat MOL (Mikro Organisme Lokal)

Salam Petani Keren,

Contoh MOL Jadi
Dalam rangka melengkapi artikel Petani Keren sebelumnya tentang Alat dan Bahan yang digunakan sebagai pembuatan Mikro Organisme Lokal.

Cara pembuatan MOL sebenarnya tergolong sederhana dan mudah, namun banyak masyarakat disekitar kita yang belum tau bagaimana cara membuatnya. Untuk ini pada kesempatan ini saya mencoba untuk sedikit mengulas tentang cara pembuatan Mikro Organisme Lokal tersebut.


Dari berbagai macam bahan yang telah di siapkan dapat dibuat dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Tumbuk/blender buah masak atau sayur2an yang telah disiapkan.
     (sebaiknya jangan dicampur antara jenis satu dan lainnya/dipisahkan)
2. Campurkan 8 liter Air dan Tumbukan tersebut secara merata pada wadah yang telah disiapkan    
     (dapat juga menggunakan derigen).
3. Masukkan air cucian beras sebanyak 1 liter, dan dapat juga ditambahkan air kelapa.
4. Tumbuk juga Rebung atau dapat juga menggunakan bonggol pisang, hal tersebut untuk menambah
     hormon pengatur tumbuh yang terdapat didalamnya kemudian campurkan.
5. Masukkan 1 liter Molase atau 1 Kg gula jawa.
     Hal tersebut digunakan untuk sumber energi oleh bakteri.
6. Setelah bahan semuanya telah tercampur, kemudian tutup rapat wadah atau derigen tersebut.
7. Pada bagian tutup tersebut sebelumnya harus telah dilubangi, lubang tersebut dibuat sebesar selang
    kecil/selang tukang, Usahakan tidak ada lubang lain.
8. kemudian hubungkan selang tersebut kedalam botol air mineral yang terisi air.
    Hal tersebut dimaksudkan supaya udara/uap dari derigen dapat keluar melalui selang, tetapi udara
    dari luar derigen tidak dapat masuk kedalam derigen/wadah fermentasi.
    hal tersebut dikarenakan proses fermentasi tersebut tanpa menggunakan oksigen atau yang sering
   disebut Proses An-aerob.
9. Setelah semuanya selesai, kemudian diamkan cairan tersebut selama kurang lebih 2 minggu.
10. Setelah 2 minggu kemudian coba lah lakukan pengujian ph menggunakan kertas pH.
      pH yang baik untuk MOL berkisar antara 4-7.
11. Setelah langkah 10 selesai berarti anda telah dapat membuat MOL sendiri.

Kemudian MOL tersebut dapat anda gunakan sebagai Dekomposer pembuatan pupuk organik/pupuk kandang maupun pupuk organik cair.

Demikian, Selamat mencoba.......




26 Juni 2016

Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL)

SALAM PETANI KEREN

Contoh MOL dari Buah Pepaya, Mujo, Tomat dll.
Petani keren, Taukah anda tentang Mikro Organisme Lokal atau yang sering disebut MOL. MOL merupakan Mikroorganisme yang dapat dibuat sendiri oleh petani dengan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari sayur, buah maupun limbah organik lainnya.
MOL berfungsi sebagai Bahan/dekomposer yang digunakan untuk mendekomposisi atau membuat Pupuk Kandang, Pupuk Organik Cair maupun kompos. Fungsi MOL tersebut sama dengan Efektif Mikroorganisme atau yang sering kita kenal dengan EM4.

Cara kerja dari Pembuatan MOL adalah dengan mengembangbiakkan bakteri baik/mikroorganisme yang berada didalam buah maupun sayuran lainnya. Bakteri tersebut nantinya yang akan digunakan dalam mempercepat proses dekomposisi pada pupuk kandang maupun bahan lainnya.
Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang cara mempercepat penggunaan pupuk kandang.

Pada artikel kali ini saya akan mencoba menjelaskan bahan dan alat apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Mikroorganisme/MOL. Sedangkan Untuk cara membuatnya akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya.

Bahan dan alatnya adalah sebagai berikut :
1. Buah masak
(bahan-bahan alternatif lainnya buah mojo, kubis, tomat, kacang panjang, sayuran, jambu dll)
2. Gula jawa/Molase(tetes tebu)
3. Air Cucian beras
4. Penumbu (boleh juga menggunakan blender)
5. Kain saring/saringan
6.Galon/ember/tempat jus dll yang biso ditutup rapat.
7. Selang kecil
8. Botol air mineral bekas
9. Air
10. Kertas pH
Bisa juga ditambahkan Rebung/bambu muda dan juga bonggol pisang.

Oke demikian alat dan bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan bakteri pemercepat fermentasi atau dekomposer. 
Dan untuk cara pembuatannya insya allah akan saya sheringkan pada artikel selanjutnya. 

Semoga artikel ini dapat berguna untuk anda. 
Terima kasih.