Petani Keren

SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT ---SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT --SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN-

29 Juni 2016

ALAT DAN BAHAN SERTA LANGKAH KERJA PRAKTIKUM KERAPATAN SEBAR BENIH


Salam Petani Keren.             
Foto oleh Gogle
Dalam budidaya tanaman sering dikenal dengan istilah kerapatan sebar pada penyemaian serta jarak tanam pada penanaman bibit. Kerapatan maupun jarak tanam dapat mempengaruhi perrtumbuhan tanaman maupun hasil panen tanaman tersebut. untuk itu seringkali pada SMK Pertanian Maupun Fakultas Pertanian di Univrsitas seringkali melakukan Praktikum yang berkaitan dengan hal tersebut diatas. Kali ini saya akan mencoba berbagi tentang alat dan bahan serta langkah kerja yang digunakan dalam praktikum Kerapatan Sebar Benih.
Adapun alat dan bahannya adalah sebagai berikut : Cangkul, Cetok, Ember, Timbangan analitik, Meteran, Gelas piala 1000 ml, Kertas label, Kertas buram, Alat tulis, Tanah, Benih padi dan  Air.
Dengan langkah kerja sebagai berikut :
  1. Mengukur diameter masing-masing ember.
  1. Memberi label pada masing-masing ember.
  1. Memilih benih padi.
  1. Menyiapkan 3 buah ember yang diameternya sama dan diisi tanah dengan menggunakan cangkul dan ketiganya memiliki berat yang sama ( ± 2 cm dari permukaan atas ember.
  1. Menambahkan air kedalam ember yang berisi tanah hingga mencapai kapasitas lapang.
  1. Menyemai benih pada tiap-tiap ember dengan kerapatan sebar 100, 75, dan 50 g/m².
  1. Memelihara bibit agar pertumbuhannya tidak mengalami gangguan.
  1. Memilah 5 tanaman dengan memberi tanda untuk dijadikan sampel pengamatan pada masing-masing ember setelah 1 minggu.
  1. Mengukur tinggi tanaman dan menghitung jumlah daun setiap 3 hari sekali selama 2 minggu.
  1. Pada minggu ketiga melakukan pemanenan, kemudian menghitung berat segar untuk masing-masing perlakuan.
  1. Mengoven tanaman pada suhu sekitar 65-70ÂșC selama 3 hari, setelah beratnya konstan ditimbang berat keringnya.
  1. Menghitung Summed Growth Ratio ( SGR ).
  1. Membuat grafik tinggi tanaman dan jumlah daun pada berbagai hari pengamatan serta histogram berat segar dan berat keringnya.
Demikian alat dan bahan serta langkah kerja praktikum kerapatan sebar benih. semoga dapat berguna untuk anda sekalian.

Terima kasih.

27 Juni 2016

Cara membuat MOL (Mikro Organisme Lokal)

Salam Petani Keren,

Contoh MOL Jadi
Dalam rangka melengkapi artikel Petani Keren sebelumnya tentang Alat dan Bahan yang digunakan sebagai pembuatan Mikro Organisme Lokal.

Cara pembuatan MOL sebenarnya tergolong sederhana dan mudah, namun banyak masyarakat disekitar kita yang belum tau bagaimana cara membuatnya. Untuk ini pada kesempatan ini saya mencoba untuk sedikit mengulas tentang cara pembuatan Mikro Organisme Lokal tersebut.


Dari berbagai macam bahan yang telah di siapkan dapat dibuat dengan langkah langkah sebagai berikut :
1. Tumbuk/blender buah masak atau sayur2an yang telah disiapkan.
     (sebaiknya jangan dicampur antara jenis satu dan lainnya/dipisahkan)
2. Campurkan 8 liter Air dan Tumbukan tersebut secara merata pada wadah yang telah disiapkan    
     (dapat juga menggunakan derigen).
3. Masukkan air cucian beras sebanyak 1 liter, dan dapat juga ditambahkan air kelapa.
4. Tumbuk juga Rebung atau dapat juga menggunakan bonggol pisang, hal tersebut untuk menambah
     hormon pengatur tumbuh yang terdapat didalamnya kemudian campurkan.
5. Masukkan 1 liter Molase atau 1 Kg gula jawa.
     Hal tersebut digunakan untuk sumber energi oleh bakteri.
6. Setelah bahan semuanya telah tercampur, kemudian tutup rapat wadah atau derigen tersebut.
7. Pada bagian tutup tersebut sebelumnya harus telah dilubangi, lubang tersebut dibuat sebesar selang
    kecil/selang tukang, Usahakan tidak ada lubang lain.
8. kemudian hubungkan selang tersebut kedalam botol air mineral yang terisi air.
    Hal tersebut dimaksudkan supaya udara/uap dari derigen dapat keluar melalui selang, tetapi udara
    dari luar derigen tidak dapat masuk kedalam derigen/wadah fermentasi.
    hal tersebut dikarenakan proses fermentasi tersebut tanpa menggunakan oksigen atau yang sering
   disebut Proses An-aerob.
9. Setelah semuanya selesai, kemudian diamkan cairan tersebut selama kurang lebih 2 minggu.
10. Setelah 2 minggu kemudian coba lah lakukan pengujian ph menggunakan kertas pH.
      pH yang baik untuk MOL berkisar antara 4-7.
11. Setelah langkah 10 selesai berarti anda telah dapat membuat MOL sendiri.

Kemudian MOL tersebut dapat anda gunakan sebagai Dekomposer pembuatan pupuk organik/pupuk kandang maupun pupuk organik cair.

Demikian, Selamat mencoba.......




26 Juni 2016

Alat dan Bahan Dalam Pembuatan Mikro Organisme Lokal (MOL)

SALAM PETANI KEREN

Contoh MOL dari Buah Pepaya, Mujo, Tomat dll.
Petani keren, Taukah anda tentang Mikro Organisme Lokal atau yang sering disebut MOL. MOL merupakan Mikroorganisme yang dapat dibuat sendiri oleh petani dengan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari sayur, buah maupun limbah organik lainnya.
MOL berfungsi sebagai Bahan/dekomposer yang digunakan untuk mendekomposisi atau membuat Pupuk Kandang, Pupuk Organik Cair maupun kompos. Fungsi MOL tersebut sama dengan Efektif Mikroorganisme atau yang sering kita kenal dengan EM4.

Cara kerja dari Pembuatan MOL adalah dengan mengembangbiakkan bakteri baik/mikroorganisme yang berada didalam buah maupun sayuran lainnya. Bakteri tersebut nantinya yang akan digunakan dalam mempercepat proses dekomposisi pada pupuk kandang maupun bahan lainnya.
Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang cara mempercepat penggunaan pupuk kandang.

Pada artikel kali ini saya akan mencoba menjelaskan bahan dan alat apa saja yang dibutuhkan untuk membuat Mikroorganisme/MOL. Sedangkan Untuk cara membuatnya akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya.

Bahan dan alatnya adalah sebagai berikut :
1. Buah masak
(bahan-bahan alternatif lainnya buah mojo, kubis, tomat, kacang panjang, sayuran, jambu dll)
2. Gula jawa/Molase(tetes tebu)
3. Air Cucian beras
4. Penumbu (boleh juga menggunakan blender)
5. Kain saring/saringan
6.Galon/ember/tempat jus dll yang biso ditutup rapat.
7. Selang kecil
8. Botol air mineral bekas
9. Air
10. Kertas pH
Bisa juga ditambahkan Rebung/bambu muda dan juga bonggol pisang.

Oke demikian alat dan bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan bakteri pemercepat fermentasi atau dekomposer. 
Dan untuk cara pembuatannya insya allah akan saya sheringkan pada artikel selanjutnya. 

Semoga artikel ini dapat berguna untuk anda. 
Terima kasih.



24 Juni 2016

Cara Mengukur pH Tanah Dengan Menggunakan Soil Tester

Salam Luarbiasa Untuk Kita Semua,

Masih bersama Blog Petani Keren, Kali ini saya ingin berbagi sedikit informasi dan ilmu tentang cara mengukur pH tanah dengan menggunakan Soil Tester.

Pengukuran pH Tanah
Di dunia pertanian, pertembuhan tanaman tidak serta merta dipengaruhi oleh pupuk maupun cara budidayanya saja. Namun banyak hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun hasil panen dari suatu pruduk pertanian, salah satunya yaitu pH tanah. pH tanah merupakan keadaan suatu keasaman tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Pada umumya tanaman akan tumbuh baik dan dapat menyerap nutrisi (termasuk pupuk) pada pH tanah netral, yaitu pada pH 6-7 (tergantung jenis tanaman).

Petani profesional seringkali meneliti keadaan tanah mereka sebelum melakukan penanaman, hal tersebut didasarkan ilmu pertanian yang benar sehingga hasil panen/produksi mereka seringkali lebih baik dibandingan dengan petani konvensional. Keadaan pH tanah merupakan faktor yang sangat penting untuk diketahui karena hal tersebut akan mempengaruhi nutrisi, pupuk atau bahan apa yang akan ditambahkan pada suatu lahan untuk memperoleh hasil tanaman.

Pengukuran pH tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan Soil Tester :
Soil Tester/Alat Pengukur pH Tanah

Berikut Ini Adalah Tutorial Dalam Penggunaan Soil Tester Untuk Mengetahui pH Tanah 

.
 
Langkah 1.

 1. Tancapkan Soil Tester pada tanah yang akan diuji pH nya.

Pada bagian bawah alat ini terdapat lapisan besi yang berwarna kuning kecoklatan, lapisan tersebut berbentuk lancip dan memiliki permukaan yang keras. Pada saat pengujian tekan Alat soil tester sehingga lapisan tersebut masuk kedalam tanah (seperti terlihat pada gambar disamping). 
Langkah 2.
2. Langkah selanjutnya yaitu, tekan lama tombol berwarna putih pada bagian samping Soil Tester

Tombol tersebut berfungsi untuk menghidupkan alat sekaligus langsung mengukur berapa pH yang terkandung di dalam tanah/suatu lahan.








Langkah 3.
3. Selanjutnya, dengan tetap menekan tombol putih (pada langkah 2) lihatlah jarum yang terdapat pada bagian atas alat tersebut.

Pada bagian tersebut terdapat beberapa angka yang menunjukkan pH tersebut, biasanya angka tersebut berkisar antara 3.5 sampai 8. Angka tersebut menunjukkan besaran pH tanah yang sedang diuji. pH tanah tersebut akan ditunjukkan oleh jarum yang terdapat pada alat tersebut.







Demikian cara pengujian pH tanah dengan menggunakan Soil Tester. Semoga Artikel ini dapat bermanfaat untuk anda. Terimakasih.. Salam Petani Keren.

23 Juni 2016

Cara Penyambungan Durian Multi Kaki


Durian MULTIKAKI, Apakah anda Pernah melihat atau Mendengarnya.
Pada artikel kali ini saya akan sedikit mengulas dan berbagi ilmu tentang Durian Multi Kaki.

DURIAN MULTIKAKI,
1 TANAMAN 4 KAKI
(PERPADUAN ANTARA BUDIDAYA DAN SENI)
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus merupakan nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah (King of Fruit). Durian merupakan buah yang memiliki keistimewaan sendiri bagi penikmatnya karena memiliki rasa yang khas. 
Saat ini, permintaan dan harga durian cukup tinggi, sehingga bertanam durian menjanjikan prospek usaha agribisnis yang bagus. Bibit tanaman durian yang berkualitas merupakan kunci penting produksi buah durian. Tingginya minat konsumen pada buah durian semakin menarik minat petani durian untuk menanam  durian. Hal ini mengakibatkan permintaan bibit durian sangat tinggi di pasaran dan belum dapat dipenuhi oleh produsen bibit.



Berikut ini cara untuk perbanyakan Durian Multi kaki, satu tanaman ditopang dengan 4 kaki. 

1. Siapkan 1 Bibit Durian yang telah diokulasi
2. Siapkan 3 Batang bawah atau sedling tanaman durian
3. Sayat sebanyak 3 tempat pada bagian tengah bibit durian yang telah diokulasi 
    menggunakan pisau okulasi
4. Potong miring batang bawah atau sedling setinggi dengan durian okulasi yang telah
     disayat.
5. Tempelkan 3 batang bawah pada masing-masing sayatan yang telah disiapkan
     pada bibit durian okulasi.
6. Tempelkan dengan tali plastik (plastik es) dan ikat sambungan tersebut secara
     kencang.
7. Pastikan sambungan/sayatan tersambung secara sempurna dan tertutup tali plastik
     secara menyeluruh. (sayatan yang tidak tertutup sempurna dapat menyebabkan
     batang busuk
     karena air masih dapat masuk.

*) Pastikan Tahapan 3-6 dilakukan secara cepat, hal tersebut untuk menghindari
    kontaminasi yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu hindari menyentuh langsung
    sayatan karena dapat terjadi kontaminasi yang menyebabkan kegagalan dalam
    proses penyambungan. 

Dengan Teknik atau teknologi pertanian yang semakin berkembang, kini dunia pertanian tidak hanya dunia yang identik dengan kotor atau bau belaka, namun saat ini pertanian juga mempunyai nilai seni yang tinggi, sehingga produk produk pertanian tidak hanya ditanam di kebun atau sawah tetapi juga dapat ditanam di pekarangan rumah maupun di sekitar rumah, sehingga selain fungsi utama yang dapat berproduksi juga dapat sebagai tanaman hias yang dapat mempercantik halaman rumah. Bibit durian Multi Kaki selain dapat ditanaman langsung di lahan juga dapat ditanam di Pot atau yang sering disebut TABULAPOT, Tanaman Buah Dalam Pot.

Anda tertarik, Silahkan Mencoba.
Semoga Berhasil..... 

22 Juni 2016

Cara Mempercepat Penggunaan Pupuk Kandang

Salam Petani Keren,

Pupuk Kandang Jadi (foto oleh gogle)
Pupuk kandang merupakan pupuk yang dihasilkan dari kotoran hewan, baik sapi, ayam, kambing, kerbau, maupun hewan peliharaan lainnya. Pada umumnya pupuk kandang atau kotoran ternak tidak dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman secara langsung. Hal tersebut dikarenakan pupuk kandang mengandung C/N rasio yang tinggi, sehingga pupuk kandang tersebut mempunyai suhu yang panas. Pupuk kandang yang baru atau masih panas apabila diaplikasikan ke tanaman dapat menyebabkan kelayuan maupun kematian pada tanaman tersebut. 
Pada umumnya secara alami pupuk kandang akan terdekomposisi dalam waktu yang cukup lama. Lama dekomposisi tergantung pada banyak hal, salah satunya kandungan air dan mikroorganisme pengurai didalam pupuk kandang. Umumnya proses dekomposisi secara alami memerlukan waktu lebih dari 6 bulan, sehingga petani seringkali enggan menggunakan pupuk tersebut karena prosesnya terlalu lama.

Namun dengan adanya perkembangan di dunia pertanian, saat ini proses dekomposisi dapat dipercepat, sehingga pupuk kadang dapat segera di aplikasikan kepada tanaman. 

Berikut Bahan dan alat yang digunakan untuk Mempercepat Penggunaan Pupuk Kandang Dengan Menggunakan Dekomposer :
1. Pupuk kandang baru
2. EM4
3. Molase/tetes tebu
4. Ember
5. Cangkul
6. Penutup/terpal
7. Gembor (bila ada)
8. Bekatul

Cara Dekomposisi Menggunakan EM4
1. Pupuk kandang yang telah disiapkan di tumpuk setinggi 30 cm (seperti pembuatan bedengan)
2. Campurkan EM4, Molase dan air dengan perbandinga 1:1:5
3. Aduk campuran EM4 tersebut hingga tercampur merata ( lebih baik Diamkan semalam)
4. Tamburkan bekatul di atas tumpukkan kotoran ternak/pupuk kandang
5. Setelah semalam kemudian campuran EM4 tersebut dimasukkan ke dalam gembor 
6. Siramkan secara merata campuran tersebut pada tumpukan kotoran ternak/pupuk kandang yang telah disiapkan.
7. Tutup pupuk dengan menggunakan terpal atau yang telah disiapkan.
8. Tunggu Selama kurang lebih 7-14 hari
9. Amati struktur Pupuk kandang, apabila suhu nya rendah dan strukturnya remah berarti proses dekomposisi anda Berhasil, dan pupuk kandang siap untuk digunakan.

nb : Proses dikomposisi akan menghasilkan suhu yang tinggi yaitu lebih dari 60 derajat C, hal tersebut normal dalam Proses tersebut.

Bagaimana apakah anda tertarik,, Silahkan mencoba. semoga Berhasil.