Petani Keren

SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT ---SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT --SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT DATANG DI BLOG PETANI KEREN-SEMOGA ARTIKEL2 INI BERMANFAAT -- SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN-

28 Desember 2012

MAKALAH DDBT




MAKALAH DASAR-DASAR BUDIDAYA TANAMAN
PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF DENGAN MENCANGKOK






NAMA       : AHMADI
NIM           : 1110401003

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG
2012

BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang kaya akan bermacam – macam tanaman,  ratusan bahkan ribuan tanaman dapat hidup di Indonesia.  Ada beberapa cara dalam mengembangbiakan tanaman, dari perkembangbiakan generatif maupun perkembangbiakan vegetatif.  Dari perkembangbiakan tanaman tersebut baik secara generatif maupun secara vegetatif tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing.
  Pada perkembangbiakan secara vegetatif  dapat dibagi menjadi beberapa cara, seperti  graffting, okulasi, stek , cangkok dan lain sebagainya.  Sebagian petani dan peminat pertanian, mengembangbiakkan tanaman dikotilnya  dengan cara mencangkok.  Namun terkadang petani merasakan pekerjaan mencangkok adalah pekerjaan yang merepotkan  dan mengharapkan teknik  mencangkok tanaman secara praktis , rapi, bersih , hemat biaya dan tingkat keberhasilannya tinggi.
Untuk itu penulis menulis cara praktis dalam perkembangbiakan  vegetatif  khususnya dalam mencangkok. Teknik ini adalah perpaduan dari cara mencangkok  dengan alat bantu dan bahan tertentu, Supaya dapat dikerjakan dengan cepat,  tidak  membutuhkan waktu yang lama, sehingga hasil cangkokan akan lebih banyak, disamping itu hasil cangkokan kelihatan lebih rapi dan bersih.   Namun tentunya tetap  memperhitungkan tingkat keberhasilan pencangkokan.






BAB II
ISI
1.      Tahapan Pencangkokan
a.        Memilih Cabang Cangkokan
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah banyak dan tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat proses pencakokan.
b.      Menyayat Kulit Batang
Penyayatan mempengarui produksi akar, sehingga bentuk dan besarnya sayatan disesuaikan dengan diameter batang yang akan dicangkok. Sayatan dilakukan dengan memutar dan setelah disayat pengelupasan kulit tersebut menggunakan bagian tengah dari tang.  Sehingga dengan sekali putaran kulitnya akan terkelupas.
c.       Pembersihan Kambium
Kambium terdapat antara jaringan xylem dan floem yang akan nampak jika kulit telah tersayat.  Kambium ini hanya terdapat pada tanaman dikotil. Hasil kerja kambium adalah bertambahnya lingkaran batang berkayu. Kambium biasanya berbentuk lendir dan Kambium ini perlu dihilangkan karena akan mengganggu proses pembentukan akar cangkokan.
Setelah di kelupas menggunakan tang, sisa cambium dihilangkan dengan cara dikerik dengan menggunakan pisau okulasi. Yang perlu diperhatikan dalam pengerikan adalah secara perlahan agar jaringan xylem tidak rusak. Karena kerusakan pada xylem akan mengganggu transfer nutrisi tanaman yang dicangkok.
d.      Pengeringan
Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis tanaman karena pada berbagai tanaman yang bergetah, memerlukan waktu yang lebih lama karena getah yang terbungkus media cangkok akan menjadi tempat bakteri. Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu.
e.       Pembungkus Sayatan
Membungkus sayatan sangat tergantung dengan media yang dipakai. Pada beberapa media yang rapuh seperti tanah maka yang perlu dilakukan adalah mengikat pembungkus terlebih dahulu yaitu bagian bawahnya dan memasukkan media yang agak basah, dirapikan dan diikat bagian atasnya.  Namun pada teknik mencangkok menggunakan plastic clingwrap pembungkusan media tidak memerlukan tali karena plastic ini mempunyai daya rekat.
2. Keuntungan dan kerugian mencangkok
a.       Keuntungan Dari Mencangkok
Ada beberapa keuntungan dari mencangkok, diantaranya adalah :
·         Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji
·         Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi
·         Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman
induknya.

b.      Kerugian Dari Mencangkok
Kekurangan/kerugian mencangkok diantaranya adalah :
·         Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering.
·         Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
·         Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang
dipotong.
·         Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang  saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.

3.      Waktu pencangkokan
Kebanyakan orang mencangkok dilakukan pada musim penghujan agar menghemat penyiraman dan menghindari stress tanaman karena kering. Padahal musim hujan maupun musim kemarau sebenarnya bukanlah masalah. Kedua musim itu dapat digunakan untuk mencangkok, walaupun keduanya ada kelebihan dan kekurangannya. Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan, dalam musim itu juga cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok pada musim kemarau, memang kita harus rajin menyiraminya agar kelembaban media tetap terjaga. Tetapi lazimnya cangkokan pada musim kemarau lebih cepat jadi, karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif.
4.      Media dalam mencangkok
Media cangkok yang digunakan adalah media yang mudah didapatkan sekaligus mudah menumbuhkan akar. Beberapa bahan yang lazim digunakan adalah : Cacahan memanjang sabut kelapa, cocopeat (serbuk sabut kelapa), lumut yang sebelumnya dikeringkan, kompos daun bambu, kompos dedaunan, campuran tanah liat dan pupuk kandang, dan berbagai macam bahan lainnya. Pada prinsipnya, media cangkok tersebut harus empuk/gembur agar menjadi media tumbuh akar yang optimal serta mampu menyimpan air dan menjaga kelembaban media dalam jangka waktu yang lama untuk meminimalkan penyiraman.
5.      Teknik Mencangkok
Teknik mencangkok secara prinsip adalah, melukai dan atau membuka, membuat celah pada bagian kulit sampai dengan  kambium dibawahnya.  Sehingga pada saat terjadi regenerasi pelukaan pada bagian tersebut, terbentuk potensi perakaran.
Dari prinsip tersebut, secara praktis dikembangkan teknik-teknik mencangkok, diantaranya adalah sebagai berikut :

a.       Teknik mencangkok dengan serabut kelapa
Teknik mencangkok ini telah populer dikembangkan, yaitu dengan menggunakan media humus dan tanah, menggunakan sabut kelapa sebagai penutup media, dan menggunakan tali sebagai pengikatnya.
b.      Teknik mencangkok dengan plastik
Teknik ini adalah teknik yang biasa dikerjakan pada akhir-akhir ini, yaitu dengan menggunakan media humus, menggunakan kantong plastik sebagai penutup, dan menggunakan tali sebagai pengikatnya.
c.       Teknik mencangkok dengan plastik ClingWrap
Teknik ini merupakan teknik modifikasi yang menggunakan media moss, dengan penutup media plastik cling wrap (biasa digunakan sebagai pembungkus buah/sayuran segar), tanpa mempergunakan tali sebagai pengingat, karena plastik tersebut dengan ketipisannya mampu mempunyai daya kohesi yang kuat sehingga mampu untuk melekat, tanpa lem.  Dan ditinjau dari segi sosial, teknik mencangkok model ini, dapat menarik minat karena praktis, tidak memerlukan banyak jenis alat, tampak rapi dan relatif bersih.
Pada dasarnya alat, bahan serta teknik mencangkok hampir sama, namun pada teknik mencangkok dengan plastik clingwrap sedikit berbeda.  Teknik ini adalah teknik yang belum begitu terkenal dan baru dikembangkan oleh petani jambu biji merah didaerah Kecamatan sukorejo Kabupaten Kendal. 
Berikut ini adalah alat, bahan serta teknik  mencangkok dengan plastik Clingwrap :


Ø  Alat Dan Bahan
·         Pisau Okulasi
·         Gunting Pangkas
·         Plastik  Cling Wrap, dengan ukuran disesuaikan.
·         Tang
·         Media moss
Ø  Cara mencangkok dengan pembungkus plastik ClingWrap
1.      Pilihlah bahan yang akan di cangkok.
2.      Pangkas daun – daun  jika terlalu banyak.
3.      Sayat  batang tersebut dengan pisau okulasi, lebar sayatan kira – kira 2 kali diameter batang.
4.      Untuk melepas kulit batang tersebut  gunakanlah Tang.
5.      Bersihkan sisa sisa kambium dengan pisau okulasi.
6.      Ambillah media moss yang telah direndam dengan air, lalu tempelkan pada bagian yg akan dicangklok.
7.      Tutuplah media moss tersebut dengan plastik  Cling Wrap (yang telah dimodifikasi lebarnya) sampai tertutup semuanya.
8.      Untuk mengakhiri pemasangan, tarik plastik hingga merenggang dan terputus.








BAB III
KESIMPULAN
Ø  Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya
Ø  Alat-alat yang dibutuhkan untuk mencangkok:
·         Tanaman yang akan dicangkok
·         Tanah yang gembur dan moss
·         Pisau
·         Plastik, sabut kelapa, plastic clingwrap
·         Tali
·         Air
Ø  Hasil tanaman cangkokan yang telah di pindahkan ke wadah lain memiliki akar serabut.

Ø  Mencangkok mempunyai kelebihan maupun kekurangan.
Dari tinjauan secara teknis di atas,  maka teknik mencangkok dengan serabut kelapa, memerlukan perawatan khusus dalam hal pemberian air, karena sabut kelapa yang dipergunakan tidak mampu menahan evaporasi. 
Dengan masih dipergunakan tali sebagai pengikat, pada teknik mencangkok dengan serabut kelapa dan dengan plastik ,  waktu yang dipergunakan menjadi lebih lama dibandingkan dengan teknik mencangkok dengan plastik clingwrap.








DAFTAR PUSTAKA
1.       http://id.wikipedia.org/wiki/Cangkok diakses pada 8 desember 2012 pukul 09.04 Wib
2.       http://forum.indowebster.com/showthread.php?t=4529 diakses pada 8 desember 2012 pukul 09.09 Wib
3.       http://www.scribd.com/doc/38009688/MENCANGKOK diakses pada 8 desember 2012 pukul 09.16 Wib.
4.       http://agzik.blogspot.com/2012/01/laporan-akhir-praktikum-dasar-dasar_21.html  diakses pada 9 desember 2012 pukul 13.42 Wib.
5.       http://ulfamutia.blogspot.com/2010/12/makalah-mencangkok.html  diakses pada 9 desember 2012 pukul 14.54 Wib.
6.       S.A.S, Amos dkk. 2010. Makalah Cara Mencangkok Cepat Hasil Berlipat. SMKN 6 Kendal. Kendal.
7.      Crockett, U James, 1977.  Flowering House Plants. Time-Live Books.  Virginia.
8.      Prastowo N, J.M. Roshetko. 2006. Tehnik Pembibitan dan Pernayakan Vegetatif Tanaman Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Winrock International. Bogor.
9.      Sunaryono, Hendro.   1984.  Pengantar  Pengetahuan  Dasar  Hortikultura.    Sinar Baru. Bandung.
10.  Sutiyoso, Yos, 1985.  Mencangok Pohon Buah,  Majalah Trusbus.  Edisi  No. 187.  Juni 1985.  Penebar Swadaya.  Jakarta.