MAKALAH DASAR-DASAR BUDIDAYA
TANAMAN
PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF DENGAN MENCANGKOK
NAMA : AHMADI
NIM : 1110401003
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR MAGELANG
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah
Negara yang kaya akan bermacam – macam tanaman, ratusan bahkan ribuan tanaman dapat hidup di
Indonesia. Ada beberapa cara dalam mengembangbiakan
tanaman, dari perkembangbiakan generatif maupun perkembangbiakan
vegetatif. Dari perkembangbiakan tanaman
tersebut baik secara generatif maupun secara vegetatif tentunya memiliki
kekurangan dan kelebihan masing – masing.
Pada perkembangbiakan secara vegetatif dapat dibagi menjadi beberapa cara,
seperti graffting, okulasi, stek , cangkok
dan lain sebagainya. Sebagian petani dan
peminat pertanian, mengembangbiakkan tanaman dikotilnya dengan cara mencangkok. Namun terkadang petani merasakan pekerjaan mencangkok
adalah pekerjaan yang merepotkan dan
mengharapkan teknik mencangkok tanaman
secara praktis , rapi, bersih , hemat biaya dan tingkat keberhasilannya tinggi.
Untuk itu penulis menulis cara praktis dalam
perkembangbiakan vegetatif khususnya dalam mencangkok. Teknik ini adalah perpaduan
dari cara mencangkok
dengan alat bantu dan bahan tertentu, Supaya dapat dikerjakan dengan cepat, tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga hasil
cangkokan akan lebih banyak, disamping itu hasil cangkokan kelihatan lebih rapi
dan bersih. Namun tentunya tetap memperhitungkan tingkat keberhasilan
pencangkokan.
BAB II
ISI
1.
Tahapan
Pencangkokan
a.
Memilih Cabang Cangkokan
Bentuk cabang yang baik adalah yang memiliki
kulit yang tegap, mulus dan warna masih coklat muda dan belum ada kerak, agar
tanaman menghasilkan akar yang baik dan sempurna. Besar cabang yang ideal
adalah cabang yang masih berukuran kecil sebesar jari ataupun pensil. Hal
tersebut karena dengan cabang yang kecil akan didapatkan tanaman dengan jumlah
banyak dan tanaman tidak memerlukan akar yang banyak sehingga mempercepat
proses pencakokan.
b.
Menyayat
Kulit Batang
Penyayatan mempengarui produksi akar, sehingga
bentuk dan besarnya sayatan disesuaikan dengan diameter batang yang akan
dicangkok. Sayatan dilakukan dengan
memutar dan setelah disayat pengelupasan kulit tersebut menggunakan bagian
tengah dari tang. Sehingga dengan sekali
putaran kulitnya akan terkelupas.
c.
Pembersihan
Kambium
Kambium terdapat antara jaringan xylem dan floem
yang akan nampak jika kulit telah tersayat. Kambium ini hanya terdapat pada tanaman
dikotil. Hasil kerja kambium adalah bertambahnya lingkaran batang berkayu.
Kambium biasanya berbentuk lendir dan Kambium ini perlu dihilangkan karena akan
mengganggu proses pembentukan akar cangkokan.
Setelah di kelupas menggunakan tang, sisa cambium
dihilangkan dengan cara dikerik
dengan menggunakan pisau okulasi. Yang perlu diperhatikan dalam pengerikan adalah
secara perlahan agar jaringan xylem tidak rusak. Karena kerusakan pada xylem
akan mengganggu transfer nutrisi tanaman yang dicangkok.
d.
Pengeringan
Waktu pengeringan sangat bergantung dengan jenis
tanaman karena pada berbagai tanaman yang bergetah, memerlukan waktu yang lebih
lama karena getah yang terbungkus media cangkok akan menjadi tempat bakteri.
Lama waktu diantaranya 2-4 hari dan 2-3 minggu.
e.
Pembungkus
Sayatan
Membungkus sayatan sangat tergantung dengan media
yang dipakai. Pada beberapa media yang rapuh seperti tanah maka yang perlu
dilakukan adalah mengikat pembungkus terlebih dahulu yaitu bagian bawahnya dan
memasukkan media yang agak basah, dirapikan dan diikat bagian atasnya. Namun pada teknik
mencangkok menggunakan plastic clingwrap pembungkusan media tidak memerlukan
tali karena plastic ini mempunyai daya rekat.
2.
Keuntungan dan kerugian mencangkok
a.
Keuntungan Dari Mencangkok
Ada beberapa keuntungan dari mencangkok, diantaranya adalah :
·
Tumbuhan hasil cangkokan akan
lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji
·
Tumbuhan yang dicangkok memiliki
sifat yang sama dengan induknya.
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi
·
Produksi dan kualitas buahnya
akan persis sama dengan tanaman
induknya.
induknya.
b.
Kerugian Dari Mencangkok
Kekurangan/kerugian
mencangkok diantaranya adalah :
·
Pada musim kemarau panjang
tanaman tidak tahan kering.
·
Tanaman mudah roboh bila ada
angin kencang karena tidak berakar
tunggang.
tunggang.
·
Pohon induk tajuknya menjadi
rusak karena banyak cabang yang
dipotong.
dipotong.
·
Dalam satu pohon induk kita hanya
bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
3.
Waktu pencangkokan
Kebanyakan orang mencangkok dilakukan
pada musim penghujan agar menghemat penyiraman dan menghindari stress tanaman
karena kering. Padahal musim hujan maupun musim kemarau sebenarnya bukanlah
masalah. Kedua musim itu dapat digunakan untuk mencangkok, walaupun keduanya
ada kelebihan dan kekurangannya. Bila kita mencangkoknya pada awal musim hujan,
dalam musim itu juga cangkokan telah jadi dan dapat ditanam. Bila menangkok
pada musim kemarau, memang kita harus rajin menyiraminya agar kelembaban media
tetap terjaga. Tetapi lazimnya cangkokan pada musim kemarau lebih cepat jadi, karena
pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif.
4. Media dalam mencangkok
Media cangkok yang digunakan adalah media
yang mudah didapatkan sekaligus mudah menumbuhkan akar. Beberapa bahan yang lazim
digunakan adalah : Cacahan memanjang sabut kelapa, cocopeat (serbuk sabut
kelapa), lumut yang sebelumnya dikeringkan, kompos daun bambu, kompos dedaunan,
campuran tanah liat dan pupuk kandang, dan berbagai macam bahan lainnya. Pada
prinsipnya, media cangkok tersebut harus empuk/gembur agar menjadi media tumbuh
akar yang optimal serta mampu menyimpan air dan menjaga kelembaban media dalam
jangka waktu yang lama untuk meminimalkan penyiraman.
5.
Teknik Mencangkok
Teknik
mencangkok secara prinsip adalah, melukai dan atau membuka, membuat celah pada bagian
kulit sampai dengan kambium dibawahnya. Sehingga pada saat terjadi regenerasi
pelukaan pada bagian tersebut, terbentuk potensi perakaran.
Dari prinsip
tersebut, secara praktis dikembangkan teknik-teknik mencangkok, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Teknik
mencangkok dengan serabut kelapa
Teknik mencangkok ini telah
populer dikembangkan, yaitu dengan menggunakan media humus dan tanah,
menggunakan sabut kelapa sebagai penutup media, dan menggunakan tali sebagai
pengikatnya.
b. Teknik
mencangkok dengan plastik
Teknik ini adalah teknik yang
biasa dikerjakan pada akhir-akhir
ini, yaitu dengan menggunakan media humus,
menggunakan kantong plastik sebagai penutup, dan menggunakan tali sebagai pengikatnya.
c. Teknik
mencangkok dengan plastik ClingWrap
Teknik ini merupakan teknik modifikasi yang menggunakan
media moss, dengan penutup media plastik cling wrap (biasa digunakan sebagai
pembungkus buah/sayuran segar), tanpa mempergunakan tali sebagai pengingat,
karena plastik tersebut dengan ketipisannya mampu mempunyai daya kohesi yang
kuat sehingga mampu untuk melekat, tanpa lem. Dan ditinjau
dari segi sosial, teknik mencangkok model ini,
dapat menarik minat karena praktis, tidak memerlukan banyak jenis alat, tampak rapi dan
relatif bersih.
Pada dasarnya alat, bahan serta teknik mencangkok
hampir sama, namun pada teknik mencangkok dengan plastik clingwrap sedikit
berbeda. Teknik ini adalah teknik yang
belum begitu terkenal dan baru dikembangkan oleh petani jambu biji merah
didaerah Kecamatan sukorejo Kabupaten Kendal.
Berikut ini adalah alat, bahan serta teknik mencangkok dengan plastik Clingwrap :
Ø Alat
Dan Bahan
·
Pisau Okulasi
·
Gunting Pangkas
·
Plastik Cling Wrap, dengan ukuran disesuaikan.
·
Tang
·
Media moss
Ø Cara
mencangkok dengan pembungkus plastik
ClingWrap
1. Pilihlah
bahan yang akan di cangkok.
2. Pangkas
daun – daun jika terlalu banyak.
3. Sayat batang tersebut dengan pisau okulasi, lebar sayatan kira – kira 2 kali
diameter batang.
4. Untuk
melepas kulit batang tersebut gunakanlah
Tang.
5. Bersihkan
sisa sisa kambium dengan pisau okulasi.
6. Ambillah
media moss yang telah direndam dengan air, lalu tempelkan pada bagian yg akan
dicangklok.
7. Tutuplah
media moss tersebut dengan plastik Cling
Wrap (yang telah dimodifikasi lebarnya) sampai tertutup semuanya.
8. Untuk
mengakhiri pemasangan, tarik plastik hingga merenggang dan terputus.
BAB III
KESIMPULAN
Ø Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan
yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan
induknya
Ø Alat-alat
yang dibutuhkan untuk mencangkok:
·
Tanaman yang akan dicangkok
·
Tanah yang gembur dan moss
·
Pisau
·
Plastik, sabut kelapa, plastic clingwrap
·
Tali
·
Air
Ø Hasil
tanaman cangkokan yang telah di pindahkan ke wadah lain memiliki akar serabut.
Ø Mencangkok mempunyai kelebihan maupun kekurangan.
Dari tinjauan
secara teknis di atas, maka teknik
mencangkok dengan serabut kelapa,
memerlukan perawatan khusus dalam hal pemberian air, karena sabut kelapa yang
dipergunakan tidak mampu menahan evaporasi.
Dengan masih
dipergunakan tali sebagai pengikat, pada teknik mencangkok dengan serabut kelapa
dan dengan plastik , waktu yang dipergunakan menjadi lebih lama
dibandingkan dengan teknik mencangkok
dengan plastik clingwrap.
DAFTAR
PUSTAKA
4. http://agzik.blogspot.com/2012/01/laporan-akhir-praktikum-dasar-dasar_21.html diakses pada 9 desember 2012 pukul 13.42 Wib.
5. http://ulfamutia.blogspot.com/2010/12/makalah-mencangkok.html diakses pada 9 desember 2012 pukul 14.54 Wib.
6. S.A.S, Amos dkk. 2010. Makalah Cara Mencangkok Cepat Hasil Berlipat.
SMKN 6 Kendal. Kendal.
7. Crockett,
U James, 1977. Flowering House Plants.
Time-Live Books. Virginia.
8. Prastowo
N, J.M. Roshetko. 2006. Tehnik Pembibitan dan Pernayakan Vegetatif Tanaman
Buah. World Agroforestry Centre (ICRAF) dan Winrock International. Bogor.
9. Sunaryono,
Hendro. 1984. Pengantar
Pengetahuan Dasar Hortikultura. Sinar
Baru. Bandung.
10. Sutiyoso,
Yos, 1985. Mencangok Pohon Buah, Majalah Trusbus. Edisi No. 187.
Juni 1985. Penebar Swadaya. Jakarta.